Koreksi Geometrik dan Koreksi Radiometrik

Standard

Rifqi Muhammad Harrys

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung, Indonesia

rifqi.m.h@students.itb.ac.id

Untuk keperluan penginderaan jauh, sebuah citra dari satelit maupun foto udara harus terlebih dahulu melewati suatu kegiatan yang disebut pre-processing untuk kemudian informasi yang terdapat padanya dapat diambil. Kegiatan pre-processing sangatlah penting agar informasi yang diambil dari suatu citra tidak salah, sehingga dapat menimbulkan perselisihan pada kemudian hari. Pre-processing ini dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu koreksi geometrik dan koreksi radiometrik.

Koreksi geometrik dilakukan untuk menghindari distorsi geometrik dari citra yang terdistorsi. Hal tersebut dapat dicapai dengan menentukan hubungan antara sistem koordinat citra dan sistem koordinat geografis menggunakan data kalibrasi dari sensor, posisi dan ketinggian dari data hasil ukuran, titik kontrol tanah, kondisi atmosfer, dan sebagainya. Koreksi geometrik dapat dilakukan dengan melaksanakan langkah-langkah berikut.

  1. Pemilihan Metode

Metode yang dipilih haruslah sesuai setelah mempertimbangkan karakteristik distorsi geometrik beserta referensi data yang tersedia.

  1. Penentuan Parameter

Parameter-parameter yang tidak diketahui yang mendefinisikan persamaan matematis di antara sistem koordinat citra dan sistem koordinat geografis sebaiknya ditentukan menggunakan data kalibrasi dan/atau titik kontrol tanah.

  1. Pengujian Ketepatan

Ketepatan dari koreksi geometri haruslah diuji dan diverifikasi. Jika ketepatan yang dihasilkan tidak memenuhi kriteria, metode atau data yang dipakai sebaiknya diuji dan dikoreksi dengan tujuan menghindari kesalahan-kesalahan

  1. Interpolasi dan Resampling

Citra yang telah teridentifikasi dengan fitur di Bumi seharusnya diproduksi menggunakan teknik resampling dan interpolasi.

Terdapat tiga metode koreksi geometrik.

  1. Koreksi secara sistematik

Ketika data referensi geometrik atau geometri dari sensor diketahui atau diukur, secara teori atau sistematis, distorsi geometrik dapat dihindari. Secara umum, koreksi secara sistematik sudah mencukupi untuk menghilangkan semua kesalahan.

  1. Koreksi secara tidak sistematik (non-sistematik)

Transformasi sistem koordinat geografis ke sistem koordinat citra dilakukan menggunakan metode kuadrat terkecil.

  1. Metode gabungan (kombinasi)

Mulanya, koreksi sistematik dilakukan, kemudian kesalahan-kesalahan dari residu dikurangi menggunakan polinomial orde yang lebih kecil.

Sebagaimana koreksi geometrik, koreksi radiometrik bertujuan untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan radiometrik. Ketika energi dari gelombang elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan ditangkap oleh sensor pada pesawat udara dan pesawat ruang angkasa, energi yang ditangkap tersebut tidak sama persis dengan energi yang berasal dari objek tersebut. Hal inilah yang menyebabkan kesalahan-kesalahan radiometrik sehingga membutuhkan proses koreksi. Koreksi radiometrik dapat dibagi menjadi tiga.

  1. Koreksi radiometrik dari efek sensitivitas sensor

Pada kasus sensor optik elektronik, data kalibrasi yang terukur di antara sinyal keluaran dari sensor dapat digunakan untuk koreksi radiometrik.

  1. Koreksi radiometrik untuk sudut matahari dan topografi

Suatu bagian pada permukaan bumi terkadang terlalu tersinari oleh matahari sehingga jauh lebih terang dari daerah sekitarnya. Relief dari permukaan bumi juga dapat menyebabkan suatu bagian dari permukaan bumi terlihat hitam, sehingga memerlukan koreksi.

  1. Koreksi atmosfer

Berbagai efek atmosfer dapat menyebabkan penyerapan dan penghamburan radiasi sinar matahari.

Referensi

http://wtlab.iis.u-tokyo.ac.jp/~wataru/lecture/rsgis/rsnote/contents.htm

Leave a comment